Kesimpulan
kita sejauh ini menyatakan, hanya dalam tindakan sengaja bisa dinilai baik–buruknya
seseorang. Tindakan sengaja hanya dimungkinkan dengan adanya kehendak
bebas. Penilaian baik–buruk atas kehendak bebas berdampak
pada hak dan kewajiban di satu sisi, serta kebebasan
dan tangung jawab pada sisi yang lain.
Untuk
memahami masalah dilematis ini hingga mendasar,
mari melihat ke akar, pada asal muasal tindakan manusia. Dalam konteks
ini, tindakan yang dimaksud tentunya tindak komunikasi.
Tindak
komunikasi
dimaknai sebagai perbuatan manusia yang dilakukan dalam usaha menyampaikan
pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Motif komunikasi timbul manakala
manusia berusaha mewujudkan konsepsi kebahagiaan pada salah satu bidang
kehidupan. Konsepsi kebahagiaan tersusun dan mengacu pada pedoman atau prinsip
hidup, yang dalam buku ini dimaknai sebagai falsafah hidup.
Untuk
memahami tindak komunikasi seseorang, mari melihat pada akarnya,
pada falsafah hidup yang dianut: kesatuan nilai-nilai
yang menurut manusia pemiliknya paling agung yang jika diwujudkan ia yakin akan
memperoleh kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar