Dalam kacamata etika,
tanpa kesengajaan tidak ada penilaian
baik-buruk.
Kesengajaan menuntut adanya pilihan, berarti: adanya penentuan dari pihak manusia untuk memilih, bertindak atau tidak bertindak.
Kesengajaan menuntut adanya pilihan, berarti: adanya penentuan dari pihak manusia untuk memilih, bertindak atau tidak bertindak.
Jadi bila
ingin melakukan penilaian etis, harus ada kehendak dalam memilih.
Para filsuf menyebutnya dengan istilah "kehendak bebas" (free will)
Hakikatnya, terdapat dua
aliran filsafat menyangkut kehendak bebas,
yakni
- Determinisme yang tidak mengakui adanya kehendak bebas dan
- Antideterminisme yang mengakui adanya kehendak bebas.
Selanjutnya: 4.5. Determinisme: Tidak Ada Kehendak Bebas
Sebelumnya: 4.3. Tindakan Sengaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar