Aliran ini
menyatakan tidak ada kehendak bebas, segalanya telah tertentukan: setiap materi alam harus tunduk pada hukum
alam.
Hukum itu ada pada benda alam demi kodratnya; merupakan kebiasaan atau
sifat tertentu dalam situasi tertentu, misalnya hukum grafitasi bumi: setiap
benda pasti jatuh ke bawah.
Dengan hukum
alam, jalan peluru dapat diperkirakan asal diketahui kekuatan dan cara
menembaknya.
Karena menyangkut materi
alam, lazim disebut Determinisme Materialistis.
Di Jerman, materialisme dirumuskan Feuerbach (1804 – 1872).
Ia menyatakan, manusia adalah benda alam, pengetahuannya ialah pengalamannya,
arah tujuannya adalah alamnya. Alam itu tertentukan.
Dalam perkembangannya,
konklusi Determinisme Materialistis dapat dilihat pada ajaran Marxisme dari Karl Marx (1818-1883), yang menyatakan
hidup manusia tertentukan oleh keadaan
ekonomi. Segala hasil tindakan manusia tidak lain dari endapan keadaan, dan keadaan itu ditentukan oleh sejarah.
Dalam agama,
berkembang Determinisme Religius.
Tuhan mahakuasa, kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh apa pun. Tingkah laku manusia tertentukan oleh Tuhan, dan semua kejadian di dunia ditentukan
oleh-Nya. Kalau pun ada kehendak bebas pada manusia, kebebasan itu tertentu dan
terbatas, sehingga memilih sebagai hakikat kebebasan yang sesungguhnya tidak
pernah ada.
Dalam Psikologi,
terdapat tiga teori Determinisme yang diterima secara luas, sendiri-sendiri
atau kombinasi, untuk menjelaskan sifat manusia.
- Determinisme Genetis menyatakan, kakek-nenek Andalah yang berbuat begitu kepada Anda. Itulah sebabnya Anda memiliki tabiat seperti ini. Kakek-nenek Anda pemarah, dan kini DNA itu ada pada Anda. Anda tidak punya pilihan, maka Anda adalah pemarah juga. Jadi, yang salah adalah kakek-nenek Anda.
- Sementara itu, Determinisme Psikis menyatakan, Anda seperti ini karena begitulah orangtua Anda mendidik sejak kecil dulu. Anda tidak punya pilihan, jadi beginilah Anda sekarang ini, dan itu kesalahan orangtua ketika mendidik Anda.
- Determinisme Lingkungan mengatakan, Anda seperti sekarang ini karena lingkungan Anda. Anda tinggal di kalangan penyamun, maka jadilah Anda seorang penyamun.
Selanjutnya: 4.6. Antideterminisme: Ada Kehendak Bebas
Sebelumnya: 4.4. Lebih Jauh tentang Kesengajaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar